Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Semua makhluk hidup memiliki kebergantungan satu sama lain. Manusia memerlukan tumbuhan dan hewan, begitupun sebaliknya. Di sekeliling kita, dijumpai banyak bentuk saling kebergantungan antara manusia, hewan, dan tumbuhan, juga dengan komponen tak hidup lain pada sebuah ekosistem.
Di dunia, terdapat berbagai jenis ekosistem, baik ekosistem air maupun ekosistem darat. Di dalam ekosistem, terjadi interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan antarmakhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan komponen tak hidup.
Perhatikan gambar rantai makanan di bawah ini.
Di dunia, terdapat berbagai jenis ekosistem, baik ekosistem air maupun ekosistem darat. Di dalam ekosistem, terjadi interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan antarmakhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan komponen tak hidup.
Perhatikan gambar rantai makanan di bawah ini.
Pada rantai makanan terjadi proses memakan dan dimakan oleh berbagai makhluk hidup yang ada pada sebuah ekosistem. Pada gambar di atas, terlihat tumbuhan hijau menghasilkan makanan yang akan dikonsumsi oleh hewan konsumen tingkat pertama.
Hewan konsumen tingkat pertama dimakan oleh hewan konsumen tingkat kedua. Begitu seterusnya hingga hewan tingkat tertinggi mati dan diuraikan oleh pengurai. Selain kebergantungan makhluk hidup melalui rantai makanan, banyak makhluk hidup lain. yang berhubungan dengan cara yang khas.
Hubungan dua makhluk yang berbeda dan sangat erat kaitannya disebut simbiosis. Terdapat tiga jenis simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
Nah, kita sudah mempelajari Hubungan makhluk hidup dalam ekosistem, selanjutnya kita akan mempelajari materi tentang simbiosis. Apa itu simbiosis? simbiosis ialah hubungan antar makhluk hidup. Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak penjelasan di bawah ini.
Simbiosis
Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang saling berdampingan. Simbiosis terbagi menjadi 3 macam: Mutualisme, Komensalisme, dan Parasitisme.1. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis Mutualisme merupakan Hubungan antara dua makhluk hidup yang saling menguntungkan.Contoh:
Hubungan antara burung jalak dan kerbau.
Kerbau mendapatkan keuntungan karena kutunya berkurang, sedangkan burung jalak mendapatkan makanan.
Hubungan antara burung jalak dan kerbau.
Kerbau mendapatkan keuntungan karena kutunya berkurang, sedangkan burung jalak mendapatkan makanan.
2. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme meupakan Hubungan antara dua makhluk hidup, dalam hal ini makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup yang lainnya tidak dirugikan.Contoh:
Hubungan antara tumbuhan anggrek dan pohon yang ditumpanginya.
Tumbuhan anggrek mendapat keuntungan karena dapat menumpang hidup pada pohon, dan selama menumpang tersebut, anggrek tidak merugikan pohon.
Hubungan antara tumbuhan anggrek dan pohon yang ditumpanginya.
Tumbuhan anggrek mendapat keuntungan karena dapat menumpang hidup pada pohon, dan selama menumpang tersebut, anggrek tidak merugikan pohon.
3. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis Parasitisme merupakan Hubungan antara dua makhluk hidup dalam hal ini makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup yang lain mendapatkan kerugian.Contoh:
Hubungan antara pohon mangga dan benalu.
Benalu dapat hidup subur karena menghisap zat makanan dari pohon mangga yang ditumpanginya sehingga pohon mangga lama-lama akan menjadi kurus dan lambat laun bisa mati.
Dalam ekosistem, terdapat hubungan antar makhluk hidup yang dimana terdapat proses makan dimakan atau biasa kita sebut rantai makanan. Hubungan antar makhluk hidup disebut simbiosis.
Hubungan antara pohon mangga dan benalu.
Benalu dapat hidup subur karena menghisap zat makanan dari pohon mangga yang ditumpanginya sehingga pohon mangga lama-lama akan menjadi kurus dan lambat laun bisa mati.
Dalam ekosistem, terdapat hubungan antar makhluk hidup yang dimana terdapat proses makan dimakan atau biasa kita sebut rantai makanan. Hubungan antar makhluk hidup disebut simbiosis.
Kita telah mempelajari materi hubungan antar makhluk hidup dalam ekosistem dan simbiosis. Berikutnya, tahu kah kamu? ternyata ada sebuah tarian yang terinspirasi dari ekosistem loh. Tarian apakah itu? yuk, simak penjelasan di bawah ini.
Dalam tarian ini, penari menirukan aneka gerak hewan seperti unggas, kelinci, dan monyet. Tarian ini biasanya ditarikan sebagai penutupan prosesi pengobatan yang dilakukan oleh ahli pengobatan tradisional Suku Mentawai. Tujuan tarian ini adalah memberikan penghiburan kepada si sakit agar segera sembuh.
Alam dalam Tarian
Alam tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Suku Mentawai yang tinggal di Pulau Nias, Sumatra Utara. Selain menjadi sumber kehidupan, alam memberikan inspirasi seni. Alam sebagai inspirasi seni dapat dilihat dari tarian tradisional mereka yang diberi nama Turuk Langgai.Dalam tarian ini, penari menirukan aneka gerak hewan seperti unggas, kelinci, dan monyet. Tarian ini biasanya ditarikan sebagai penutupan prosesi pengobatan yang dilakukan oleh ahli pengobatan tradisional Suku Mentawai. Tujuan tarian ini adalah memberikan penghiburan kepada si sakit agar segera sembuh.
Tarian ini ditarikan oleh beberapa Sikerei. Seorang ahli pengobatan yang memimpin upacara ini. Sikerei mengenakan hiasan kepala berupa manik-manik dan bulu unggas dan memegang dedaunan. Beberapa dedaunan diselipkan di bagian belakang tubuhnya menyerupai ekor.
Dengan diiringi tuddukat, gendang tradisional, Sikerei lalu berjingkat-jingkat sambil membungkukkan badan. Kepalanya menengadah ke atas sambil mengepakkan daun di tangan. Kakinya menghentak papan lantai menghasilkan suara ritmis yang teratur. Keduanya berputar-putar berkeliling, terkadang saling mengejar atau berjajar berhadapan. Lengkingan keluar dari mulut Sikerei. Dalam temaram lampu petromak, bayangan para Sikerei yang menari jatuh di dinding, tampak hidup seperti dua ekor burung menari di alam bebas.
Usai menarikan gerakan unggas, Sikerei kemudian memulai gerakan yang lain. Ia melompat tinggi dan terlihat lincah bagaikan seekor kelinci. Tangkai daun yang awainya dijadikan sebagai sayap, dinaikkan sejajar dengan telinga. Gerakannya pun terlihat menarik bagaikan seekor kelinci yang berlari menghindari kejaran pemangsa.
Bagaimana penjelasan materi di atas? mudah dipahami bukan? semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat untuk teman-teman semua. Teruslah belajar dan meraih prestasi!.
Dengan diiringi tuddukat, gendang tradisional, Sikerei lalu berjingkat-jingkat sambil membungkukkan badan. Kepalanya menengadah ke atas sambil mengepakkan daun di tangan. Kakinya menghentak papan lantai menghasilkan suara ritmis yang teratur. Keduanya berputar-putar berkeliling, terkadang saling mengejar atau berjajar berhadapan. Lengkingan keluar dari mulut Sikerei. Dalam temaram lampu petromak, bayangan para Sikerei yang menari jatuh di dinding, tampak hidup seperti dua ekor burung menari di alam bebas.
Usai menarikan gerakan unggas, Sikerei kemudian memulai gerakan yang lain. Ia melompat tinggi dan terlihat lincah bagaikan seekor kelinci. Tangkai daun yang awainya dijadikan sebagai sayap, dinaikkan sejajar dengan telinga. Gerakannya pun terlihat menarik bagaikan seekor kelinci yang berlari menghindari kejaran pemangsa.
Bagaimana penjelasan materi di atas? mudah dipahami bukan? semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat untuk teman-teman semua. Teruslah belajar dan meraih prestasi!.